Kamis, 11 Desember 2014

Bencana Alam Akibat Aktivitas Manusia



Bencana alam merupakan salah satu peristiwa paling membahayakan dan mematikan yang dapat menimpa hidup manusia, dan lebih parahnya lagi bencana alam tidak selalu dapat diprediksi. Bencana alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar, wabah penyakit dan kelaparan. Bencana alam akan meninggalkan dampak dan kenangan yang sangat buruk bagi manusia yang mengalaminya. Setelah bencana terjadi korban akan menemukan tempat tinggalnya yang sudah rusak dan hancur, harta benda yang telah hilang, dan anggota keluarga yang terluka atau bahkan meninggal dunia. Ironisnya, beberapa dari bencana alam tersebut justru disebabkan oleh aktivitas manusia itu sendiri; manusia yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Banjir, longsor dan peristiwa Lumpur Lapindo sekarang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Faktor penyebab ketiga bencana alam tersebut juga lebih didominasi oleh aktivitas-aktivitas manusia. Berikut beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab terjadinya bencana alam:
  • Kebakaran hutan diakibat dua faktor selain alam dikareanakan oleh kemarau panjang yang memicu kebakaran alam. Kebakaran hutan juga disebabkan ulah manusia yang melakukan aktivitas seperti pembukaan lahan dengan membakar hutan pada akhirnya terjadi polusi udara akibat kabut asap yang ditimbulkan sehingga banyak spesies binatang dan tumbuhan musnah.
  • Penggundulan hutan ini adalah akibat manusia yang melakukan aktivitas penebangan hutan secara liar tanpa izin atau illegal dengan tanpa melakukan reboisasi kembali pada hutan tersebut.
  • Penambangan adalah aktivitas manusia dalam menggali material alam yang berharga seperti bahan tambang besi,timah,emas dll. Penambangan secara liar tanpa perlakuan bijak akan memicu kerusakan alam juga.
  • Limbah industri adalah hasil pengolahan pabrik yang tidak berguna. Limbah ini merupakan pemicu juga dalam kerusakan alam karena limbah itu berupa racun yang akan memusnahkan hewan,tumbuhan dan manusia juga. Dan dipastikan keseimbangan alam juga terganggu.
  • Radiasi Nuklir adalah peristiwa pencemaran alam akibat meledak dan pecahnya partikel-partikel dari nuklir dari penyimpannya.
  • Gas buang hasil pembakaran manusia yang menyebabkan kerusakan lapisan atmosfer (global warming). Kerusakan lapisan tersebut lalu berdampak pada peningkatan jenis dan intensitas terjadinya topan dan badai serta anomali iklim global.
  • Pembangunan perumahan di lereng gunung tanpa mempertimbangkan kondisi, kemiringan dan kekuatan tanah.
Setelah terjadinya sebuah bencana di suatu daerah, pemerintah dan masyarakat sekitar akan segera memberikan berbagai macam pertolongan untuk menangani dampak bencana yang dialami para korban. Salah satu lembaga/organisasi yang sering terjun ke lapangan pasca bencana adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Palang Merah Indonesia. Berikut beberapa cara penanganan untuk mengatasi bencana alam yang biasa dilakukan guna membantu para korban:
  • Menyelamatkan para korban yang terjebak di rumahnya atau tertindih barang-barang berat.
  • Mencari korban tewas.
  • Menyiapkan posko evakuasi bencana.
  • Membangun tempat tinggal sementara yang layak untuk para korban.
  • Merawat dan menyembuhkan penyakit atau luka korban.
  • Memberikan bantuan berupa makanan , pakaian dan obat-obatan.
  • Mengidentifikasi para korban.
  • Membersihkan puing-puing bangunan dan harta benda yang telah rusak.
  • Membangun tempat tinggal baru untuk para warga yang sama sekali tidak memiliki rumah untuk ditinggali
Dibawah ini merupakan beberapa gambar bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia dan dunia, beserta dampak-dampaknya:
http://www.pesatnews.com/pictures/banjirbandangdet-201208260937111.jpg   http://beritasore.com/news/wp-content/uploads/2007/12/banjir261207-12.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivvAvx8FqEdjySBRrI2LHXRnvzUVPWFvcJhEsCG767Fv_b0LYt8IiaGvSOlYFzGq9Po-Jak9EAdCvbp8hzOMcxfhRiD2Ybgjwjo_4LFrOW6b_o5Soa9d2vC0CfT4f8P3LzHsh6oW2HZOw/s1600/Brazil+flood.jpg   

http://dawnontheamazon.com/blog/wp-content/uploads/2011/04/flood-victims-in-the-amazon.jpg
  http://static.inilah.com/data/berita/foto/1890782.jpg
  http://perempuanduniaketiga.files.wordpress.com/2011/12/img_9341.jpg?w=335&h=219
http://firdausilyas.files.wordpress.com/2012/05/lump41.jpg?w=331&h=277  



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyWbOny2Uz-qHWH3UEKQHp_IP_LVqvZ9vTsi8iuNHyeVFqt8DU3JZ7pCb_TKzWeJoGG4nJOP-1gzp29sUqUYEAZa33PA0SEJQbtb8-w1Ibms9rwUcnqBNBCNjGe-AHjwbtoKmKQdC4PTO8/s640/Makin-Kritisnya-Penahan-Lumpur-Lapindo.jpg
http://idtrack.files.wordpress.com/2008/04/lap.jpg?w=332&h=226   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPnukaH9LgGBZKaySlvxVB8WkEhANrXFqFkqGSyCQO4-9NzFbZOk7YObk2nbYqJsk_3aHB-vHZa0GOOpkSi2nj27Rhw-kd_X6oRof07Xf6fvYr6amks2ED-lbt8kNkZrC7a6jxQMXOZ5L5/s1600/kebakaran_hutan_di_australia.jpg
http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/rusia_belum_mampu_mengendalikan_kebakaran_hutan_dan_lahan_yang_100812080341.jpg   http://us.images.detik.com/content/2008/08/07/157/hutan3.jpg
Dari gambar di atas, kita bisa membayangkan bagaimana suasana dan dampak suatu bencana alam. Pastinya tidak ada manusia yang ingin mengalami peristiwa alam yang sangat berbahaya seperti contoh-contoh di atas. Berikut beberapa upaya pencegahan bencana alam:
  • Membersihkan saluran air dari sampah secara rutin.
  • Mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
  • Membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
  • Tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
  • Tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
  • Membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.
  • Membuang sampah pada tempatnya.
  • Jangan membuang puntung rokok, kaleng gas, atau benda yang mudah terbakar lainnya di hutan.
  • Perhatikan  dan ketahui secara detail kondisi wilayah yang akan kita gali atau bangun sesuatu diatasnya. Jangan memaksa jika pada akhirnya hanya akan memperparah keadaan lingkungan dan menimbulkan bencana.
Tentunya kita tidak ingin bencana-bencana alam seperti ini terjadi lagi, dan kita tidak bisa memutar balik waktu untuk mencegah bencana-bencana tersebut karena baru mengetahui dampak buruknya sekarang. Pada akhirnya, rawat dan peliharalah alam dengan baik, dan sebagai balasannya alam pun juga akan memberikan manfaatnya kepada kita.

Dayeuh Luhur: Jejak-Jejak Kerajaan Sumedang di Kota Atas



Beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan mengunjungi Kota Sumedang. Diperlukan sekitar dua jam perjalanan menuju Kota Sumedang dari Bandung.

Tujuan saya kali ini di Kota Sumedang adalah Dayeuh Luhur, -kota atas/tinggi (sunda-red). Dayeuh Luhur adalah sebuah tempat wisata ziarah dan sejarah yang ramai dikunjungi terutama menjelang muludan (bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW). Dayeuh Luhur terletak di daerah cukup tinggi di bagian puncak Gunung Rengganis.


Untuk mencapainya, terlebih dulu saya transit di Desa Ganeas. Kemudian, dilanjutkan dengan menyusuri jalan desa sejauh tujuh kilometer. Dayeuh Luhur ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan roda dua dan empat. Masyarakat Dayeuh Luhur mayoritas beragama Islam.

Mungkin Anda tertarik ke Dayeuh Luhur dengan berjalan kaki. Anda tidak akan kecewa, sepanjang perjalanan kita disuguhi pemandangan alam yang “seksi”. Di sisi kanan dan kiri terlihat bukit-bukit kecil nan elok. Masyarakat yang datang ke Dayeuh Luhur tidak hanya berasal dari Sumedang. Dari luar daerah seperti Jakarta, Bogor, Karawang, Bekasi, Subang, dan Bandung terutama yang berada di wilayah Jawa Barat.

Ada yang ziarah, ada juga yang hanya sekadar melihat-lihat. Desa ini pada masa lampau ini pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang. Terdapat pula peninggalan tongkat yang dikenal oleh masyarakat Sumedang sebagai tongkat Mbah Jaya Perkasa. Mbah yang satu ini adalah patih dari Kerajaan Sumedang. Dari ketinggian tempat ini, kita dapat melihat kota Sumedang dan sekitarnya.

Dudu Natawirya, salah seorang juru kunci di Dayeuh Luhur mengisahkan tentang kepindahan lokasi pusat pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang dari Kutamaya (Sumedang sekarang) ke Dayeuh Luhur. Pemindahan ini disebabkan karena adanya konflik dengan Kesultanan Cirebon.

“Ada krisis antara Kerajaan Sumedang Larang dengan Kesultanan Cirebon. Sebabnya Putri Harisbaya. Prabu Geusan Ulun menjadi tamu di Kesultanan Cirebon setelah beliau belajar di Kerajaan Mataram,” ujar Dudu saat ditemui di rumahnya, Senin (3/9).

“Beliau bertemu dengan Putri Harisbaya, isteri Panembahan Ratu (Raja Cirebon). Besoknya seluruh Kerajaan Cirebon gempar karena permaisurinya hilang beserta tamunya.”

Namun, menghilangnya Putri Harisbaya dari Kesultanan Cirebon bukan karena sengaja diculik Prabu geusan Ulun. Dalam buku /Sumedanglarang/ yang disusun oleh R. Abdul Latief disebutkan, Putri Harisbaya yang terkenal cantik itu sangat mencintai Prabu Geusan Ulun dan memintanya utnuk membawanya ke Kerajaan Sumedang Larang. Putri Harisbaya mengancam akan bunuh diri apabila tidak dibawa serta.

“Prabu Geusan Ulun adalah tokoh yang cukup penting pada masa itu,” tambah Dudu yang diangkat menjadi juru kunci sejak tahun 2004.

Perubahan politik pada waktu Prabu Geusan Ulun berkuasa ditandai dengan runtuhnya Kerajaan Padjajaran Hindu. Hal ini diakibatkan karena tekanan kesultanan Banten Islam. Prabu Geusan Ulun akhirnya memproklamirkan Kerajaan Sumedang Larang sebagai penerus Kerajaan Sunda-Padjajaran. Jaya Perkasa, Nangganan, Kondang Tapa, dan Sayang Hawu adalah para pembesar Kerajaan Sunda-Padjajaran yang menyokong lahirnya Kerajaan Sumedang Larang. Ini diperkuat dengan diserahkannya mahkota Kerajaan Binokasih yang sekarang disimpan di Museum di Sumedang.

Wilayah Kerajaan Sumedang Larang pada masa Prabu Geusan Ulun hampir meliputi seluruh Jawa Barat sekarang, kecuali daerah Cirebon dan Banten. Dalam Pustaka Kertabhumi, disebutkan bahwa Geusan Ulun memerintah wilayah Padjajaran yang telah runtuh di Bumi Parahyangan. Geusan Ulun wafat pada 1610 dan dimakamkan di Dayeuh Luhur. Makam Prabu Geusan Ulun berorientasi utara-selatan dan ditandai dengan adanya jirat 3 teras dari keramik dan nisan pada bagian kepala dan kaki.

Larangan Memakai Batik

Di situs tersebut terdapat papan tulis bertuliskan “Pakaian Batik Hanya Sampai Di Sini”. Saya melongo memperhatikan bunyi kalimat itu. Memakai batik merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Bahkan pemerintah menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Namun, bunyi kalimat itu seolah melarang menggunakannya.

Saya temukan papan pengumuman itu di area makam Mbah Jaya Perkasa, Dayeuh Luhur Sumedang. Mitos yang berkembang di masyarakat adalah bila ke Dayeuh Luhur dilarang mengenakan pakaian bercorak batik. Larangan ini menjadi kearifan lokal yang dilestarikan di Dayeuh Luhur. Masyarakat Dayeuh Luhur yang tinggal di ketinggian 700 meter di bawah permukaan laut sangat mempercayai larangan itu dan nyaris tak ada yang melanggarnya.

“Pernah kejadian dulu reporter Lativi (sekarang TvOne) memakai baju batik. Tiba-tiba dia jatuh dari tangga makam. Setelah sadar katanya seolah-olah ada yang mencekik,” kenang Dudu Natawirya. Kebanyakan yang melanggar adalah orang luar.

Larangan ini bermula dari adanya konfrontasi antara Kerajaan Sumedang Larang dengan Kesultanan Cirebon (1578-1601). Sementara batik pakaian dari Jawa atau wilayah wetan (timur), termasuk juga Cirebon. Kalau tidak percaya dan melanggarnya silahkan coba sendiri.

Masyarakat Dayeuh Luhur pada umumnya merupakan petani tradisional. Beberapa di antaranya merupakan pembuat gula kawung eraksi. Di musim hujan air kawung yang disadap lebih banyak hasilnya. Sayangnya para pembuat gula kawung ini dari hari ke hari semakin berkurang. Penghasilan dari menjual gula dan prose membuat gula dianggap tidak sepadan. Ditambah lagi, musim kemarau semakin tidak bisa diperkirakan.

Dayeuh Luhur mengingatkan saya untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya. Kita harus senantiasa mengambil pelajaran dari sejarah para leluhur. Bagaimanapun, kita yang sekarang berpijak di bumi ini ada karena sejarah. Kita terlahir dari sejarah.

TEORI PEENDIDIKAN MODERN


Teori pendidikan dan psikologi moderen merupakan hasil usaha  manusia yang bersifat ilmiah berdasarkan temuan, eksperimen serta pengalaman empiris yang didasari nilai-nilai manusia yang  dianut pada suatu saat dan suatu tempat
          Dunia pendidikan dewasa ini dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak anak bangsa yang meraih prestasi di tingkat internasional. Murid-murid sekolah di Indonesia telah menjadi langganan dalam setiap olimpiade internasional dalam dunia eksakta seperti fisika dan matematika.            
          Tapi pada sisi lain, banyak kualitas pendidikan kita yang bahkan tidak mampu bersaing dengan negara lain.  Kualitas pendidikan kita secara umum masih berada di di bawah rata-rata. Setidaknya ini ditunjukkan oleh data indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau Education For All di Indonesia yang mengalami penurunan. Jika pada 2010 lalu Indonesia berada di peringkat 65, tahun ini merosot ke peringkat 69.
         Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, (1/3/2011) waktu setempat, indeks pembangunan pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80.
Global Monitoring Report dikeluarkan setiap tahun yang berisi hasil pemonitoran reguler pendidikan dunia. Indeks pendidikan tersebut dibuat dengan mengacu pada enam tujuan pendidikan EFA yang disusun dalam pertemuan pendidikan global di Dakar, Senegal, tahun 2000.
          Saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang berada di peringkat ke-34. Brunai Darussalam masuk kelompok pencapaian tinggi bersama Jepang, yang mencapai posisi nomor satu dunia. Adapun Malaysia berada di peringkat ke-65 atau masih dalam kategori kelompok pencapaian medium seperti halnya Indonesia. Posisi Indonesia jauh lebih baik dari
Filipina (85), Kamboja (102), India (107), dan Laos (109).
           Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan jender, dan angka bertahan siswa hingga kelas V sekolah dasar (SD). Penurunan EDI Indonesia yang cukup tinggi tahun ini terjadi terutama pada kategori penilaian angka bertahan siswa hingga kelas V SD. Kategori ini untuk menunjukkan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar yang siklusnya dipatok sedikitnya lima tahun.
 
Teori  pendidikan

            Pengetahuan eksakta dan teknik, ilmu pendidkan dan psikologi telah berkembang untuk  mempermudah manusia dalam memecahkan masalah-masalah dalam kehidupannya. Pengetahuan-pengetahuan tersebut adalah teori pengasuhan dan pendidikan moderen yang mulai berkembang pesat dari negara-negara Barat.
            Teori pendidikan dan psikologi moderen ini merupakan hasil usaha manusia yang bersifat ilmiah berdasarkan temuan,eksperimen serta pengalaman empiris, tentu saja sifatnya tidak absolut sehingga bisa saja teori ini berubah dalam perjalanannya. Apa yang baik dan benar pada suatu waktu dan suatu tempat belum tentu benar di waktu dan tempat yang lain. Tapi bukan berarti kita tidak boleh sama sekali menengok teori atau metoda pendidikan dan pembelajaran yang berkembang pesat dalam psikologi moderen.
             Dalam perspektif filosofis, pendidikan adalah usaha membantu memanusiakan manusia. Artinya, manusia akan menjadi manusia yang sebenarnya ketika mereka diberikan pendidikan atau dengan kata lain, ada manusia yang tidak menjadi manusia disebabkan tidak mendapatkan pendidikan.
             Dalam teori pendidikan moderen mensyaratkan bahwa kegiatan pembelajaran yang baik yang mampu menghasilkan produk yang baik, perlu mendapatkan dukungan maksimal dari banyak aspek yakni menyangkut aspek  ketersediaan dana, sarana dan prasarana, laboratorium, media dan alat peraga, tenaga pendidik atau guru (baca: SDM), kurikulum yang dilaksanakan dan aspek lainnya seperti input yang berkualitas dan lingkungan yang kondusif.
            Sebutlah teori tentang kapan waktu paling baik anak mulai belajar membaca, menulis,  dan berhitung, tentang Teori Belajar Konstruktivisme, teori Learning Style, teori tentang Multiple Intelligence (katanya anak ada yang punye tipe Linguistic intelligence/word smart. Logical-mathematical intelligence/number/reasoning smart, Spatial intelligence/picture smart, Bodily-Kinesthetic intelligence/body smart, Musical intelligence/music smart, Interpersonal intelligence/people smart, Intrapersonal intelligence/self smart, Naturalist intelligence, nature smart.
            Juga teori pendidikan Jean-Jacques Rousseau yang dianggap punya sumbangan penting dalam hal pengaruh teori pendidikan moderen, dan yang paling menonjol dari kesemuanya itu adalah gairahnya yang berkobar-kobar terhadap terjelmanya persamaan hak dan derajat. Tentang Teori Perkembangan Kognitif yang dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, dan seabrek teori kekinian lainnya yang telalu panjang disebutkan di sini.
             Teori pengasuhan dan  pendidikan moderen berkembang sangat pesat di negara-negara Barat. Ilmu pendidikan hasil temuan manusia bersifat relatif karena pendidikan manusia itu tergantung kepada sistimnya. Produk karakter manusia seperti apa yang akan dihasilkan tergantung kepada sistim dan lingkungan yang membentuknya, lebih fundamental tergantung pada “akidah”nya. Jadi ilmu pendidikan dan psikologi yang dihasilkan tentu akan tergantung bagaimana sistim dan nilai-nilai yang dianut oleh sistim atau teori tersebut. Dengan kata lain kita tidak bisa mengadopsi begitu saja teori pendidikan dan psikologi dari Barat.
            Teori pendidikan dan psikologi moderen merupakan hasil usaha  manusia yang bersifat ilmiah berdasarkan temuan, eksperimen serta  pengalaman empiris yang didasari nilai-nilai manusia yang dianut pada suatu saat dan suatu tempat. Tentu saja sifatnya tidak absolut karena sistim yang membentuknya bersifat relatif  sehingga bisa saja teori ini berubah dalam perjalanannya. Apa yang dianggap baik dan benar pada suatu waktu dan suatu tempat belum tentu benar di waktu dan tempat yang lain.

 Penutup

              Menurut Muchtar Luthfi dalam A Tafsir, seseorang disebut memiliki profesi atau profesional bila ia memenuhi syarat-syarat: (1) profesi harus mengandung keahlian, (2) profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu, (3) profesi memiliki teori-teori yang baku dan universal, (4) profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk diri sendiri, (5) profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif, (6) pemegang profesi otonomi dalam melakukan tugas profesinya, (7) profesi mempunyai kode etik profesi, (8) profesi harus mempunyai klien yang jelas. (Lihat A Tafsir, Ilmu Pendidikan halaman 107-119).
              Rumusan ini setidaknya bisa menjadi pengantar dalam memberikan gambaran kepada kita bahwa apa yang terjadi dalam dunia pendidikan kita sekarang ini. Teori pendidikan moderen telah memberkan “lapangan yang luas” bagi aplikasi pendidikan yang mengemban tugas regenerasi bangsa. Tetapi belum terjadi keseragaman dalam memahami teori-teori pendidikan moderen tersebut.
             Kalau kita ambil contoh kecil dengan menggunakan rumusan Muchtar Luthfi tersebut,  bahwa suatu profesi harus mengandung keahlian tertentu. Keahlian yang dimaksud adalah keahlian spesialisasi yang mendukung berbagai pengembangan, inovasi dan pemberdayaan. Tetapi pola koordinatif, komprehensitas, sinergitas tampaknya belum benar-benar bisa dilakukan secara menyeluruh. Inilah yang menjelaskan, mengapa aplikasi teori pendidikan parsial-lah yang baru akan berhasil menghantarkan pelajar-pelajar kita mengukir prestasi dunia. Karena secara nasional aplikasi teori pendidikan moderen itu sangat lemah pada koordinasi, komprehensifitas dan sinergitasnya.
 


Rabu, 22 Oktober 2014

Kemajuan Teknologi Dan Kehidupan Remaja

Semakin canggihnya dunia teknologi, semakin canggih pula cara orang menyampaikan informasi. Dengan semaraknya media informasi seperti sekarang ini, di satu sisi memberikan kita dampak yang positif, tapi di sisi lain justru menjadi bumerang bagi keberlangsungan hidup para generasi muda Islam, terutama para remaja muslimah. 
Dengan adanya informasi yang semakin mudah didapatkan, membuat mudah pula kita mengetahui kejadian yang sangat jauh dari kehidupan kita. Untuk mengetahui keadaan Amerika hari ini, tidak usah pergi ke Amerika, atau menelpon George W Bush atau pusat informasi di Amerika, tapi dengan berbaring di atas kasur dalam kamar, sambil memegang remote control televisi, maka kita sudah tahu kejadian hari ini di Amerika. Itulah salah satu bukti canggihnya teknologi masa kini.

Tapi, maraknya kekerasan, pelecehan, hilangnya tata krama, berubah drastisnya budaya, lunturnya norma agama dan tindakan-tindakan negatif lainnya, juga tidak lepas dari peran media yang hanya mencari keuntungan, tanpa memikirkan bagaimana generasi muda.



Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Kalau dahulu kita mengenal kata pepatah “dunia tak selebar daun kelor”, sekarang pepatah itu selayaknya berganti; "dunia saat ini selebar daun kelor", karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang terjadi di Amerika misalnya, meskipun kita berada di Indonesia.
Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia.


Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.


Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir masyarakat, terutama di kalangan remaja. Saya lebih menekankan dampak teknologi pada kehidupan remaja dengan alasan merekalah yang lebih dekat dan lebih banyak berinteraksi dengan teknologi seperti televisi, HP, ataupun internet. Dan juga secara pengaruh, merekalah yang paling rentan terkena pengaruh/dampak negatif dari teknologi tersebut. Kalo dulu kita lihat para siswa bersekolah dengan hanya membawa buku-buku pelajaran ataupun alat tulis, kini dapat kita saksikan para siswa berangkat sekolah dengan HP sebagai bawaan wajib mereka. Entah sebetulnya mereka benar-benar membutuhkan HP tersebut sebagai alat komunikasi atau tidak, yang jelas bagi remaja sekarang, HP merupakan sarana gaul yang mutlak mereka miliki. Semakin bagus HP yang mereka punya, semakin merasa gaul dan percaya dirilah mereka (walaupun mungkin mereka tidak tahu bagaimana cara menggunakan fitur-fitur canggih yang mereka punya di HP mereka).
Dari mana para remaja itu memperoleh HP tersebut? 
Dapat di pastikan, mereka memperolehnya dari orang tua mereka masing-masing. Para orang tua itu merasa bangga bisa memenuhi segala kebutuhan dan permintaan anaknya tanpa mereka memperhatikan dampak yang akan timbul dari apa yang mereka para orang tua berikan pada anak. Itulah ungkapan kasih sayang orang tua yang mungkin cara penyampaiannya kurang tepat. Dengan memberi anak mereka HP keluaran terbaru, misalnya, mereka merasa telah berhasil sebagai orang tua, tanpa mereka pertimbangkan, akan di gunakan untuk apa HP tersebut oleh anak-anak mereka?

Memberikan alat komunikasi seperti HP kepada anak, sesungguhnya bukan hal yang salah, karena dengan HP tersebut, mungkin orang tua berharap komunikasi dengan sang anak lebih mudah dan lancar, akan tetapi, hal tersebut menjadi boomerang ketika ternyata HP tersebut disalah gunakan oleh anak untuk hal-hal yang negatif seperti menyimpan foto-foto ataupun video porno dan juga di gunakan sebagai alat yang memperlancar komunikasi dengan lawan jenis untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti pacaran, sehingga dengan HP tersebut berdampak negatif pada anak seperti terjadinya pergaulan bebas, seks di luar nikah dan menurunnya prestasi belajar bahkan juga bisa terjadi anak mengambil uang ataupun barang berharga milik orang tuanya tanpa izin hanya untuk membeli pulsa. Karena itu, orang tua hendaknya benar-benar mempertimbangkan matang-matang segala dampak yang akan timbul sebelum memutuskan untuk memberikan HP ataupun benda-benda lain yang sekiranya berdampak negatif terhadap perkembangan anaknya.


Ketika memutuskan untuk memberikan HP kepada anak, alangkah baiknya orang tua juga mengawasi dan mengarahkan anak agar anak tidak lepas kontrol dalam menggunakan HP. Tidak ada salahnya sewaktu-waktu kita memeriksa HP anak untuk mengetahui isi yang ada di dalamnya dengan meminta ijin anak terlebih dahulu. Karena dengan meminta ijin, anak akan merasa dihargai dan itu memberikan pengaruh yang besar terhadap pribadinya dan juga membentuk kesan positif dalam diri mereka tentang pribadi kita sebagai orang tua. Ketika kita dapati mungkin ada video porno di HP anak, jangan langsung bersikap menghakimi dan menghukum layaknya seorang polisi, akan tetapi alangkah baiknya kita tanyakan kepada anak darimana dia mendapat video itu dan untuk apa dia menyimpannya. Apapun jawaban anak, orang tua tidak boleh bersikap menghakimi dan menyalahkan anak, apalagi memarahi anak dan berlaku ringan tangan. Akan tetapi kita ajak anak berdiskusi/sharing mengenai hal tersebut, apa hal itu bermanfaat dan apa dampaknya bagi anak, dan jangan lupa, ketika berdiskusi, kita juga harus mendengarkan pendapat anak dan memberikan pengarahan yang tepat. Karena apapun alasannya, kekerasan tidak menyelesaikan masalah, sekali kita berlaku kasar apalagi main tangan terhadap anak kita, sesungguhnya kita telah menorehkan luka dihatinya, yang sampai kapanpun luka itu tidak akan pernah sembuh dan akan terus membekas di sanubarinya.


Selain HP, kemajuan teknologi juga di tandai dengan masuknya akses internet, internet saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Lewat internet, mereka bisa mengakses segala informasi dari seluruh dunia. Tentu tak semua informasi yang disajikan adalah informasi yang layak di akses oleh remaja. Karena terkadang lewat internet mereka dapat dengan bebas menyaksikan segala hal yang berbau pornografi dan pornoaksi yang memang dapat di akses dengan mudah di dunia maya (internet). Hal ini tentu menimbulkan efek yang kurang baik bagi perkembangan kepribadian remaja. Dari yang semula mereka merasa tabu tentang seks, sampai akhirnya mereka melihat seksualitas yang di obral di internet tanpa pengarahan serta bimbingan yang tepat dan mereka merasa penasaran bahkan mencobanya. Karena itu, tak heran jika saat ini pergaulan remaja menjadi sangat mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat terutama para orang tua.


Televisi, juga merupakan produk modernisasi yang memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan dan perubahan nilai-nilai di masyarakat. Khususnya masyarakat Bawean. Banyak orang meniru gaya hidup dari publik figur yang mereka saksikan lewat televisi. Model baju selebritis terbaru, model potongan rambut terbaru, bahkan juga tak jarang meniru tingkah laku para selebritis yang mereka lihat lewat televisi, tanpa peduli apakah gaya hidup selebritis ataupun publik figur yang mereka tiru dan mereka jadikan sebagai role model itu sesuai dengan kondisi dan situasi dimana mereka tinggal atau tidak. Hal ini juga melanda kalangan remaja, dimana memang pada masa ini adalah masa dimana mereka para remaja mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja, serta menjadikan role modelnya itu sebagai identitasnya. Tak heran jika kita dapati banyak para remaja di Bawean meniru gaya para selebritis idola mereka, dari mulai gaya rambut, gaya berbusana, bahkan gaya pacaran para artis yang mereka saksikan lewat televisi.

Sebagai orang tua, seharusnya mengerti kondisi kejiwaan anak, terutama anak remaja. 


Menurut para ahli psikologi masa remaja merupakan masa yang paling rentan dalam perkembangan kejiwaan anak. Pada usia remaja ini, anak telah meninggalkan usia kanak-kanak dimana mereka tidak dapat disebut lagi sebagai anak kecil, tapi juga belum bisa di terima dalam kelompok orang dewasa. Pada masa ini anak telah mulai mencari-cari siapa dirinya sebenarnya (looking for identity/Identity formation), berusaha untuk menemukan kelompok atau teman-teman yang mau mengakui kemampuan dan menghargai dirinya dan telah mulai memiliki minat terhadap lawan jenis (minat seksual). Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas, dan itu akan berdampak tidak baik terhadap perkembangan kepribadiannya dimasa yang akan datang. Itulah kenapa, masa remaja adalah masa yang paling rawan terhadap pengaruh yang datang dari luar. Baik pengaruh positif ataupun pengaruh negatif, disinilah peran sebagai orang tua di butuhkan untuk dapat membimbing dan mengarahkan anak remaja agar tidak kehilangan kontrol dirinya (self control).

Seyogyanya pula sebagai orang tua, selalu memantau perkembangan anak, dengan tanpa mengekang kreatifitas ataupun dunia anak. Karena anak memiliki dunianya sendiri, dimana mereka tinggal dengan segala imajinasi dan juga teman-teman yang mereka miliki. Tugas orang tua lah mendidik dan mengarahkan agar nanti dunia anak kita tidak hanya menjadi dunia yang dipenuhi dengan kegelapan, tapi juga dunia yang diwarnai dengan keceriaan dan kebahagiaan serta dunia dimana mereka menilai citra dirinya (image of self) secara positif dan memiliki rasa percaya diri (self esteem).


Sekarang ini, akibat produk modernisasi seperti televisi, HP ataupun internet, kita dapat melihat bahwa tak ada bedanya gaya hidup masyarakat kota dengan masyarakat desa. Budaya barat yang dahulu hanya di adaptasi dan di tiru oleh masyarakat kota, dengan adanya kemajuan teknologi juga telah melanda masyarakat di pedesaan. Budaya tolong menolong yang dahulu lekat dengan masyarakat desa, lambat laun berkurang meski tidak hilang sama sekali, berganti dengan budaya individualistik. Budaya santun dan lugu yang juga menjadi ciri khas masyarakat pedesaan perlahan mulai pudar dan berganti dengan budaya urakan yang dengan bangga mereka sebut dengan istilah gaul.


Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang tak dapat kita hindari. Akan tetapi, kita dapat melakukan tindakan yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluarga dan juga masyarakat luas agar kemajuan teknologi yang semakin dahsyat ini tidak sampai menggeser jati diri kita sebagai manusia yang memiliki norma dan juga nilai-nilai pekerti yang luhur. Bagaimanapun, sebagai anggota masyarakat, dan terutama sebagai orang tua, kita harus melakukan suatu tindakan representative dan preventif, agar semaksimal mungkin dapat mencegah pengaruh negatif teknologi terhadap anak-anak kita khususnya kaum remaja yang merupakan generasi emas yang akan menjadi penerus perjuangan kita membentuk bangsa yang berakhlak dan berbudaya di masa yang akan datang.